FORMASI KOMPLIT
Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 8)
Satu hari setelah bimtek di SMP Muhammadiyah 1 Minggir, saya sengaja ingin menjajagi seberapa jauh pemahaman para saksi terhadap bimtek tersebut. Saya lalu menanyakannya lewat group saksi SQ Minggir.
“Bapak Ibu, Mas Mbak saksi SQ, bagaimana apakah sudah paham mengenai tugas dan peran saksi SQ besok itu ?”.
“Wah, belum e Pak !”, jawab salah seorang Ibu.
“Saya kemarin tidak ikut bimtek pak. Saya masih masuk kerja”, sela seorang Mbak.
“Pak, kapan ada bimtek lagi ? Saya mau ikut!”, tanya seorang Bapak.
Bagi saya, cukup sudah keterangan beberapa saksi tersebut. Tambahan lagi, masih ada saksi yang memang pada bimtek pertama tidak bisa hadir. Oleh karena bersamaan ikut acara Hari Aisyiyah di UMY.
Setelah berkoordinasi dengan tim TPC, maka kami putuskan untuk mengadakan bimtek susulan. Acara bimtek kedua bisa terlaksana di kediaman salah seorang kordes. Acara berjalan lancar. Dihadiri oleh Mas Afif dan Mas EnKa dari TPD SQ.
Setelah bimtek kedua, saya mencoba untuk melakukan kros cek di daftar hadir bimtek. Saya menemukan beberapa fakta.
Ternyata, masih ada sekitar belasan saksi yang belum mengikuti bimtek. Baik bimtek pertama maupun kedua.
Ini terus terang membuat saya khawatir.
Akhirnya, kami memutuskan untuk melakukan bimtek pungkasan. Alias bimtek terakhir. Tempat di Wisma Ngloji.
Waktunya : 2 hari sebelum hari H.
Acaranya : selain pemantapan terakhir, juga penyerahan surat tugas dari TPW Syauqi untuk para saksi SQ.
Acara tersebut begitu penting bagi kami. Pun bagi saksi dan juga bagi PCM dan PCA Minggir.
Oleh>
Sesi 1 (08.00 – 09.00) : rakor bersama antara kordes, PCM, PCA dan relawan.
Sesi 2 (09.00 – 11.00), bimtek IT saksi Sendangarum, Sendangsari dan Sendangrejo.
Sesi 3 (13.00 – 15.00), bimtek IT saksi Sendangagung dan Sendangmulyo.
Ada satu hal yang membuat saya dag dig dug. Jujur, sampai titik terakhir, saya sebetulnya belum bisa menggunakan aplikasi Relawan Sauqi itu.
Padahal, target saya adalah sebelum acara bimtek pamungkas, semua saksi harus punya akun sendiri sendiri. Sehingga pada saat bimtek terakhir itu nanti, semua saksi sudah bisa mengisi data data dan mengirimkan foto foto, seolah olah adalah data dan foto perolehan suara Syauqi.
Beberapa saat, saya memutar otak.
Akhirnya ketemu.
Saya harus minta bantuan anak muda yang paham IT. Maka, malam harinya, saya meminta salah seorang saksi Syauqi untuk ke rumah saya. Namanya Nadya. Siswa kelas 3 SMAN Seyegan. Saya minta dia untuk mendaftarkan akunnya para saksi itu.
Nadya datang bersama seorang cowok kecil. Yang ternyata adalah adiknya. Siswa kelas 3 SMPN 1 Minggir. Cowok kecil itu namanya Azmi Adil.
Di tangan mereka berdua, akhirnya semua akun saksi bisa didaftarkan.
Tiba – tiba, sebuah ide muncul dari otak liar saya. “Kenapa tidak sekalian saja kakak beradik itu saya jadikan tim IT. Toh mereka sudah teruji ?”, batin saya.
Kedua anak itu saya jadikan tim IT di Sendangagung. Mendukung tugas Mbak Atiin sebagai kordes di sana.
Belakangan, akhirnya saya putuskan juga tim IT untuk yang lain.
Untuk Sendangsari, saya mendapatkan Mbak Hilma Tsani sebagai tim IT. Mendukung Mbak Nur Faizun sebagai kordes.
Sendangrejo, saya mendapatkan Mas Ali Akbar sebagai tim IT. Yang nanti akan bertandem dengan Mas Nur Sahid sebagai kordes.
Sendangarum, saya mendapatkan Mas Fajarudin sebagai tim IT. Tandem dengan Mas Irfan Nugroho sebagai kordes.
Dan terakhir, saya dan anak saya, Raihan menjadi tim IT Sendangmulyo. Yang nanti akan bahu membahu dengan Mas Fathan sebagai kordes.
Alhamdulillah, akhirnya saya telah mendapatkan formasi Tim TPC SQ yang komplit. Tinggal mengujinya di hari ketika bimtek pamungkas.
Dan, hari ketika bimtek terakhir itupun datang.
Saya tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran. Perkiraan saya meleset.
Acara molor lebih satu jam. Padahal, Mas Afif dari Tim IT TPD sudah on time. Datang sebelum jam 08.00.
Padahal, Mas Afif pada hari itu juga, jam 09.00 harus memberikan bimtek di Godean.
Kepadanya, saya sampaikan permintaan maaf sebesar besarnya. Sudah mengurangi jatah waktunya untuk teman teman di TPC Godean.
Kekhawatiran saya bertambah lagi. Ternyata pada acara sesi ke 3, tidak ada tenaga tim IT yang muncul. Semuanya sudah pulang. Tinggal saya dan Nadya.
Akhirnya, dengan mengerahkan segenap kemampuan, sayalah yang menyampaikan bimtek IT untuk saksi Sendangagung dan Sendangmulyo.
Tentu, dengan baju yang basah kuyub. Gemrobyos peluh dan keringat.
Lha apa tumon, gak paham IT kok ngasih bimtek IT.
Untung ada mbak Nadya. Yang bisa sedikit membantu.
Mengurangi rasa malu saya.
(*)
Minggir, 23 Feb. 2024.
Bada Jumatan.
Uwik DS.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow