Menu
Close
Muhammadiyah Daerah

Sleman

KONSUMSI SAKSI

KONSUMSI SAKSI

Smallest Font
Largest Font


Catatan kecil. (Spesial SQ bagian 11).
Malam, sebelum ke Wisma Ngloji, saya menyempatkan berkirim pesan kepada Tim TPC SQ, melalui Group SQ Minggir :

“Mengingatkan kembali, besok Rabu, 14 Februari 2024, semua personil tim TPC SQ Minggir, ketua PRM, kordes, tim IT dan relawan SQ harap sudah berada di Posko Ngloji pada jam 10.00 WIB. Untuk itu harap bisa mengkondisikan diri”.

“Untuk teman teman tim IT dan kordes junior, jangan lupa membawa lap top dan perlengkapan alat tulis seperlunya”, sambung saya.

Dan, keesokan harinya : 14 Februari 2024.

Pukul 09.30. Saya sudah merapat di Ngloji. Rupanya, paketan konsumsi untuk saksi dan semua petugas yang terlibat dalam TPC SQ, sudah datang. Semuanya didrop di ruang LazisMu.

Beberapa person LazisMu, sekoci Aisyiyah dan beberapa relawan sudah nampak sibuk. Mereka menyiapkan dan memasukkan makanan dan minuman itu dalam sebuah wadah.

Paketan konsumsinya adalah :
2 box snack, untuk pagi dan sore
1 box nasi, untuk makan siang
2 botol air mineral.

Satu>

Sesuai dengan hasil kesepakatan di rakor, bahwa konsumsi saksi akan didistribusikan oleh relawan. Tetapi, nampaknya person relawan yang datang belum cukup. Hanya ada Mas Gunardi saja, seorang. Selebihnya adalah ibu ibu Sekoci Aisyiyah.

Saya terpaksa meminta bantuan driver AmbulanMu yang stand by. Hanya ada satu orang yang sanggup : Mas Akhid Klodran.

Tiba-tiba, di group saksi Syauqi Minggir, ada seorang saksi yang bertanya :

“Konsumsi untuk saksi kapan dikirim ya ?”.

“Ini masih disiapkan. Mohon sabar menunggu. Bentar lagi didrop”, jawab saya.

Hari semakin meninggi, relawan terbatas dan armada juga terbatas. Sudah hampir pukul 10.30.

Group saksi SQ Minggir kembali riuh.

“Hauuus..!. Konsumsi kok belum datang ?”, komentar salah seorang saksi.

Beruntung, Pak Sardi tanggap ing sasmita. Rupanya, beliau sudah mempersiapkan diri. Jatah konsumsi untuk saksi Sendangagung, dibawanya sendiri. Dimasukkannya ke dalam armada. Didistribudikan sendiri. Dibantu oleh Bu Erlani dan Bu Watini.

Sendangagung teratasi. Tinggal yang lain.

Jatah untuk Sendangrejo, Sendangsari dan Sendangarum dijadikan satu armada. Mas Gun dan Mas Akhid yang mengawalnya. Sejurus kemudian, mereka meluncur ke lokasi.

Sesuai kesepakatan, konsumsi akan didrop di masing masing ketua ranting. Nanti, ketua ranting yang akan mengirim ke TPS masing masing.

Matahari semakin meninggi.

Ternyata, istri saya, yang juga saksi Syauqi di TPS 02 Jetis Depok, Sendangsari, ikutan komentar. Dia njapri saya :

“Konsumsine kok durung teka ?. Selak luwe. Isuk mau berangkat nyang TPS jam 06.30. Durung sarapan”.

“Sik … Sik … Lagi diatur distribusinya”, kata saya.

“Kok suwe men ?. Iki saksi DPD PKS wis dikirim jatah. Syauqi kok lambat ?, sambungnya.

“Waduh …. Yo wis tunggu ..!”.

Tiba tiba, saya kebayang sama Pak Wagiyo. Saya tahu persis, bahwa beliau tidak punya relawan tambahan untuk dropping konsumsi di Sendangsari.

Sepersekian detik, otak saya berputar. Lalu, saya putuskan untuk ikut terjun membantu drop makanan.

Saya ajak anak saya, Raihan. Berdua kami meluncur ke tempat Pak Wagiyo. Beruntung, makanan baru saja sampai.

Lalu, kami “baku atur”. TPS Sendangsari ada 16. Saya bawa separoh, untuk wilayah Sendangsari Selatan. Selebihnya, Pak Wagiyo, untuk wilayah Utara.

Alhamdulillah, akhirnya Sendangsari selesai. Demikian juga dengan Sendangrejo dan Sendangarum.

Kamipun, meluncur. Kembali ke Posko Ngloji.

Di group saksi SQ Minggir, masih ada yang komentar :

“Konsumsi untuk Sendangmulyo kok belum sampai nggih ?”.

“Yaa Allah. Masih ada satu yang belum”, batin saya.

Matahari semakin menyengat. Sudah lewat pukul 11.00.

Sekelebatan, saya nampak Pak Nano dan Mas Sunu. Rupanya mereka berdua “baku atur”.

Awalnya, oleh karena kekurangan relawan, konsumsi untuk Sendangmulyo akan dibawa oleh Mas Sunu. Semua bahan sudah dimasukkan ke dalam mobilnya.

Tapi ternyata, Mas Sunu terbentur “kahanan”. Ia belum nyoblos. Padahal, waktu itu sudah pukul 11.15.

Akhirnya, kami sepakat. Konsumsi untuk Sendangmulyo dibagi distribusinya. Yang mendistribusikan 3 orang sekaligus. Biar cepat. Yakni : Pak Nano, saya dan satu lagi, Bu Watini bersama siapa ya : Mbak Ajun ataukah Mbak Endri ? Saya lupa.

Kembali, saya mengajak Raihan untuk membawa konsumsi ke beberapa TPS di Sendangmulyo.

Akhirnya, paketan konsumsi terakhir bisa kami antarkan ke TPS. Tepat bersamaan dengan kumandangnya Adzan Dzuhur.

Urusan konsumsi saksi, pelik juga ternyata.
(*)
Minggir, 24 Feb.2024.

Uwik DS.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Artikel Terkait